Minggu, 16 September 2012

Pernah mati?? SAMA

Terkadang aku berpikir, aku tak akan pernah kalah. Aku tak akan pernah menangis dan bersedih. Aku takkan mengalami kegalauan yang berlangsung sekian lama sehingga menghabiskan tiap detakan jantung yang menemani gunjangan tubuhku. Sehingga aku merasa aku bisa berlari kencang meninggalkan kawanku... Aku berlari dengan ringan ,, aku bisa berlari dengan kedua kaki ku sambil menari-nari...

Tapi pernah pula seorang aku merasakan sebuah kematian. Rasanya hidup ini tak ada harganya. Terutama ketika bibir ku tak lagi dapat tersenyum bebas, ketika oranglain yang berpengaruh dalam hidup ku pergi ataukah ketika suatu ketidak adilan berpihak padaku.

Aku merasa tak lagi mengingini hidup. Terlebih ketika kupandangi mereka yang ada disekitar ku sedang merasakan keringanan keyakinan hingga sekarang berganti mereka yang membalapku. Ku akui , aku tak bisa sendiri. Bahkan sekalipun aku berlari kencang aku tetap tak dapat sendiri.

Melihat mereka bisa ini dan itu dengan segala keahlian mereka. Melihat mereka tidak memusingkan sesuatu yang aku pusingkan. Melihat mereka terlihat seperti biasa memaknai sebuah putaran pilm ini.

Saat ini bahkan aku rasa aku sudah tidak hanya mati lagi. Tapi mati rasa. Aku sudah tak tahu mana yang seharusnya aku ambil. Bahkan aku takut memilih sebuah kebenaran yang sudah jelas arti kebenarannya..

Bayangkan saja, beberapa minggu ini berita di TV menorehkan anak rohis sebagai teroris. Berita tersebut membuatku terkejut.

OK. mungkin tidak berpengaruh untuk mereka yang tidak melihat TV, bagaimana dengan mereka yang melihat TV??? apa pemikiran mereka tentang ku yang juga anak rohis sejak sma di SMAN 1 SDA.

Niatku yang dulu ikhlas memperbaiki jati diri sekarang sedang mengalami krisisasi. Padahal tahukah kau?? bagaimana aku sebelum menjadi anak rohis?? Mungkin bila dulu aku tidak mengubah kendali perjalanan ku menjadi anak rohis, saat ini aku sudah bersama mereka yang melakukan pergaulan bebas.



Lagi - lagi masih saja ku kuatkan niatku dan sejarah kenapa aku mengikuti rohis agar aku tidak terpengaruh kepada berita massa yang membuat hatiku meledak-ledak.. Mungkin biasa menurut oranglain yang bukan rohis?? lalu bagaimana dengan anak rohis sepertiku yang  berjalan dengan pakaian menutup aurot lalu dilihati dengan raut muka aneh???  sudah berkali aku menampakkan muka ku memberanikan diri untuk menyapa, tapi mereka merasakan keasinganku...

Saat itu ,,, saat itu,, ingin sekali kuteriakkan padaNya,,, Ya Allah,, mengapa dari sekian banyak anak disekitar sini tak ada teman-teman rohis??? mengapa bila dibandingkan mereka yang rohis dan yang tidak bagaikan 1 : 100,,, apakah ini cara untuk memunahkan Rohis???

Apakah kami salah??? Ketika ada satu saja melakukan kejelekan ,,,, kami menjadi sangat tercemar... Tapi ketika kami memiliki berbagai prestasi,, kami dianggap biasa... mengapa begitu ya ALLAH??? terkadang aku kesal dengan mereka yang mengatakan , : a lho pasti suda selesai,,, dia kan kutu buku??? dan ketika mengalami kegagalan,, : a lho kog bisa ya nilai nya --- padahal sok alim?? dengan rentetan kata-kata pedas lainnya..

Menurutku ini tak adil,, dengan berjuta dari mereka melakukan korupsi tanpa berhenti lalu didiamkan... menurutku ini tak adil ,, dengan berjuta dari mereka tidur di kasur empuk dengan gaji yang terus menerus mengalir tiada batas...

Kawan,,, kau dan aku sama,, ketika ujian itu datang,,, maka akan muncul ujian lagi yang lebih tinggi... Ku mohon,,, ingatkan aku ketika aku akan mundur dari kebenaran ini,,, kawan ku mohon jangan menjauh dariku ketika aku akan mengambil keputusan untuk menjauh dari dakwah ini... kawan ingatkan aku bahwa ketika kami berjalan mengingatkan sebuah kebenaran meski sederhana yang sekarang sudah memudar menjadi kebiasaan yang salahh,,, ingatkan aku... ingatkan aku bahwa malaikat pun akan membantu membisikkan pada hati mereka,, agar mereka mau menerima kebenaran yang jelas referensi kebenarannya...


Aku dan kau tak akan terkotak-kotak ketika kau mau mengenal siapa kami??? aku dan kau tak akan berpencar dan berpisah ketika kami saling berkomunikasi. Mau menerima dan memberi,,,, inilah aku dengan segala kekurangan dan kelebihanku,,,, inilah aku seorang manusia yang ingin mendekat pada kalian tetap dengan aku yang sudah berubah seperti ini. Berubah menjadi seorang yang ingin mengenal adanya tuhan ,,, mengapa tuhan menciptakan ini,, dan apa tujuan akhir dibalik cerita pembuatan alam semesta ini....














Tidak ada komentar:

Posting Komentar