Senin, 04 Juni 2012

MALAM

Malam ketika semangat ku membara...
kan kubakar ranah hatiku untuk memperjuangkanMu..

Satu tujuan ku, hanya Engkau Rabq
pedang keyakinanku kan selalu mengiringi langkah jalanMu..

Meski terkadang cinta ini tak sepenuhnya untuk Mu..
Tetapi janjiMu yang tak dapat melepaskan ikatan kecintaanku padaMu

Ku terus dan terus berlari memegang dakwah ini
Sebagai pemegang estafet mulia selanjutnya..

Rabb q tanpa keyakinan yang kau beri tak berarti apa-apa diriku

Buatlah ikatan rantai-rantai kami semakin kuat..
hingga membekas di lubuk hati masing..

dan menyuarakan satu kata..

ALLAH HU AKBAR..

barisan ini akan menjadi yang terdepan...
barisan ini tidak akan membuatMu malu...

RABB Q..
Allahu akbar 3x


Berpisah itu Indah

Inilah secuil cerita yang saya temukan di Kampus tercinta. Kampus yang penuh kenangan di awal semester kedua. Cerita yang membuat saya selalu tersenyum dan tersenyum. Bahkan kupu-kupu pun malu menyapa ruang hati saya yang sedang digalau cinta.

Hari ini ku duduk sendiri di Perpus Pusat ITS. Menikmati panasnya matahari yang dengan semangatnya menyengat kulit tubuhku. Ku pandangi rumput-rumput yang tumbuh dengan sempurnanya. Warna langit siang ini juga benar-benar menambah keindahan ciptaanNya. Sungguh, hari ini semuanya kuhabiskan untuk menikmati setiap detik yang diberikanNya oleh ku.


Setelan musik colafloat menyandarkan bahu ku pada ketenangan, begitu pula angin yang sedang asyik memainkan jilbab jingga yang telah ku pakai saat ini.

Bayangku semakin terperosok jauh, saat aku mengingatnya.. canda tawa sederhana yang membekas di hatiku... hahaha... Saat pertama aku mengenalnya,, hingga saat ini. Semuanya... Semua itu berkumpul menjadi satu dalam satu ingatan ku.

Yang benar-benar masih kuingat adalah saat aku menanyakan "apakah aku boleh tidak percaya dengan masnya?" hahaha.. pertanyaan lugu yang konyol. Anehnya juga mengapa dia menanggapi dengan begitu serius. Tidak tahu mengapa, anda begitu membuat saya nyaman. Mungkin karena aku telah terbiasa. berbicara sesuka ku, bercerita kapanpun aku ingin.

Tetapi taukah kau dalam kenyamanan ku, hari ini aku merasa takud.. takud untuk melangkah pada kenyataan. Jikalau dunia adalah mimpi, kan kuciptakan skenario yang tak ada kata "sedih". Mata ku tiba-tiba melirik kalender yang ada di laptop. kurang beberapa hari lagi, kita akan menemukan bulan itu. kita akan melewati tanggal itu. tanggal yang tlah ku lingkari sempurna dengan spidol merah tebal menggunakan paint. Saat itu aku harus siap tidak berada pada kenyaman yang sepenuhnya seperti saat ini. kebahagian yang tak akan kurasa seperti siang ini. hembusan nafas yang lega seperti angin yang dengan nakalnya menyibakkan rok ku.

Bulan itu, Tanggal itu.... bahkan mungkin sebelum hari-hari itu aku telah tidak dapat melihat mu kembali. tidak akan bertemu kembali. karena sama saja,,, aku tak akan pernah bisa berbohong dengan raut wajah ku bahwa kita akan berpisah. bahkan aku benar-benar malu jika aku meneteskan airmata nantinya. padahal kau selalu melihatku biasa... biasa sekali...

Selamat mas... Anda lulus.. saya percaya anda lulus bulan itu dan tinggallah suatu kata yang mungkin hanya bisa kutuliskan di chat fb "terimakasih"

haahahaha... mungkin ini terlalu lebay untuk diceritakan bahkan semut pun akan berhoek-hoek ria bila membaca tulisanku. tapi inilah kesanku saat berkenalan dengannya.. kesan yang selalu membekas hingga esok. kesan yang telah ia tinggalkan


Resensi Puisi "TERSENYUMLAH..."



Untuk yang beberapa kalinya ingin kutuliskan
 sejuta rasa kagum ku pada mu...
Sebuah rasa yang aku tak bisa melukiskannya
taukah kau bagaimana rasa itu??

Semua itu penuh harapan, angan dan kepercayaan...
tapi kenyataan itu memberi ku kejelasan
Dari semua keterbayangan
Yang menyekal dadaku

Sebuah kenyataan yang aku tak bisa menolaknya...
Sempat rasa itu kuhapus...
tetapi, memang tak mungkin rasanya..

Rasa yang benar-benar tak aku inginkan...
Jujur aku tak menginginkan untuk mengagumimu...
apalagi mencintaimu..

Hal itu sungguh jauh... jauh dari apa yang aku ingini,, sekali saja...

taukah kau... kau telah berhasil membuat ku mengagumi mu.... 
aku tau salah saat aku harus mengiyakan perasaanku ketika kau tlah pergi...
pergi sejauh-jauhnya... meninggalkan arti hangat nya sebuah kebersamaan
memang kebersamaan itu mungkin tak berarti dihadapan mu
bahkan terkesan biasa.. biasa sekali..

tetapi hal itulah yang membuat mu berbeda dari yang lain...
diam mu mengisyaratkan kelembutan
rendah hati mu mengisyaratkan kebijakan
tegar mu mengisyaratkan kekuatan..

taukah kau??? kau begitu hebat...

tapi satu yang aku sesalkan..
bukan karena aku jauh darimu
tetapi kau memilih untuk menjauh dari ku...

Apa kamu mengira aku tidak bisa jatuh cinta??
hanya karena kau melihat tingkah laku ku yang biasa...

Ketika kau mendengar bisik ini kuharap kau segera menjawabnya...

maavkan aku... aku yang tak pernah bisa jujur dengan perasaanku sendiri..

maav sekali atas kepercayaan yang telah kau beri,, =)

Resensi ;

Resensi berarti menganalis. Menganalis dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Untuk lebih mudahnya kita akan menggolongkan menganalisis dari sudut pandang internal dan eksternal.

Sudut pandang internal, berarti kita menganalisis bagaimana bentuk atau cara penulis menuliskan puisi tersebut. Bagaimana bahasa yang digunakan. Menurut saya dari sudut pandang internal, puisi ini cukup bagus, karena menggunakan beberapa bahasa yang jarang. Kata-kata yang digunakan juga mengandung makna yang dalam dan indah. Sehingga pembaca menjadi mudah mengerti dan tidak bosan membacanya. Mengenai rima yang digunakan, menurut saya puisi ini merupakan puisi bebas. Sehingga tidak memiliki rima yang pasti

Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang eksternal, kita bisa mengetahui apa tema yang ada pada isi puisi tersebut dan mengambil pesan yang tersirat pada puisi tersebut. Tema pun juga dapat diambil dari masing2 sudut pandang orang. Ada yang mengatakan tema ini merupakan tema "percintaan", "Perjuangan", "Kesabaran". Nah..di sini menurut saya tema yang cocok adalah percintaan. Mengapa? dapat dibuktikan pada setiap paragraf puisi bahwa memiliki beberapa makna yang tersirat.

Makna yang tersirat tersebut adalah terdapat beberapa rasa yang di ungkapkan sang penulis. Mulai jatuh cinta, perasaan mengakui bahwa penulis telah mencintai, merasa ditinggalkan, bersabar , merelakan dan pasrah.

Pesan dan kesan yang tersirat pada puisi tersebut adalah; mencintai ada karena rasa. dan rasa ada karena bertemu. seperti peribahasa jawa "witing trisno jalaran soko kulino" yang artinya "adanya cinta karna terbiasa" . Awalnya adalah sesuatu yang tidak biasa untuk berkomunikasi dan bertemu. Sedikit rumit. Tak akan pernah ingin bertemu dan berkomunikasi bila tidak perlu. Akan tetapi, karena sering menjalin komunikasi maka tumbuhlah benih2 rasa tersebut. dari sini kita bisa mengambil hikmah, bahwa cinta adalah anugrah dan kita patut bersyukur.


pesan yng kedua yaitu belajar bagaimana setiap insan memenage perasaannya. Memanage bisa dengan menahan, bersabar dan menyerahkan segalanya pada Tuhan kita dan pesan yang terakhir adalah, ada baiknya kita lebih mendekatkan diri pada Allah, karena saya Islam. Dengan begitu hati bisa menjadi terasa tenang dan tentram. Hal ini dilakukan terus menerus secara istiqomah. Bila perlu tumbuhkan sholat istiqoroh. Sholat ini merupakan amalan sunnah, sebagai tambahan untuk mendekatkan diri pada Allah. Hal ini dilakukan untuk meminta ridhoNya dan menetapkan keyakinan akan sebuah pilihan. Sehingga pilihan yang kita pilih merupakan pilihan yang terbaik. Begitu pun juga saat kita mencintai seorang lawan jenis. 


Trimakasi telah membaca blog ini... =) jazakillah